Tutti vogliono Zlatan Ibrahimovic.

Tutti vogliono Zlatan Ibrahimovic. Probabilmente non c’era bisogno delle parole di Berlusconi e dei cori dei tifosi per far capire alla società come l’attaccante svedese sia ancora uno dei giocatori più amati da parte del popolo milanista, ma l’ennesima manifestazione d’affetto nei suoi confronti ha cementificato quella che era una certezza. Se non fosse stato per molti fattori, Ibra, nell’estate del 2012, non avrebbe mai lasciato il Milan e avrebbe finalmente giocato con la maglia numero 10 che tanto aveva desiderato d’indossare, ma che in quel periodo era di proprietà esclusiva di Clarence Seedorf. Oggi, dopo tre anni dal suo addio e a cinque anni dal suo sbarco sul pianeta rossonero, si parla in maniera costante e insistente di un suo possibile ritorno a Milanello e nessuno, da via Aldo Rossi a Carnago, smette di pensare a questa ipotesi che sarebbe la vera e propria deflagrazione (positiva) del mercato milanista.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Semua orang menginginkan Zlatan Ibrahimovic. Mungkin ada tidak perlu kata-kata Berlusconi dan paduan suara penggemar untuk memahami masyarakat sebagai penyerang Swedia adalah masih salah satu yang paling dicintai pemain oleh Tony orang, tetapi manifestasi lain dari kasih sayang terhadap dia dia cementificato apa adalah sebuah kepastian. Jika bukan karena banyak faktor, Ibarra, pada musim panas 2012, tidak pernah akan meninggalkan Milan dan akan akhirnya bermain dengan nomor 10 kemeja yang saya mau pakai, tapi yang saat itu milik eksklusif Clarence Seedorf. Hari ini, setelah tiga tahun dari nya perpisahan dan lima tahun sejak yang mendarat di planet ini, rossoneri di konstan dan mendesak nya mungkin kembali ke Milanello dan tidak ada, via Aldo Rossi di Carnago, berhenti berpikir tentang hal ini yang akan menjadi ledakan yang nyata (positif) dari pasar mahasiswa.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Semua orang ingin Zlatan Ibrahimovic. Mungkin tidak perlu kata-kata dari Berlusconi dan deru fans untuk membiarkan masyarakat tahu sebagai striker Swedia ini masih salah satu pemain yang paling dicintai oleh orang-orang dari pemain Milan, tetapi belum manifestasi lain dari kasih sayang untuk dia memiliki Ini disemen apa kepastian. Kalau bukan untuk banyak faktor, Ibra, pada musim panas 2012, ia tidak akan pernah meninggalkan Milan dan akhirnya akan bermain dengan nomor 10 kemeja yang ia sangat ingin memakai, tapi pada waktu itu adalah milik eksklusif dari Clarence Seedorf. Hari ini, tiga tahun setelah kepergiannya, dan lima tahun setelah pendaratan di planet Rossoneri, berbicara terus-menerus dan bertubi-tubi dari kemungkinan kembali ke Milanello dan tidak ada, melalui Aldo Rossi di Carnago, berhenti untuk berpikir tentang ide ini bahwa akan yang menimbulkan deflagrasi nyata (positif) yang milanista pasar.