PENGETAHUAN MAHASISWI TENTANG PENYAKIT HEPATITIS A SEBELUM DAN SESUDAH terjemahan - PENGETAHUAN MAHASISWI TENTANG PENYAKIT HEPATITIS A SEBELUM DAN SESUDAH Bahasa Indonesia Bagaimana mengatakan

PENGETAHUAN MAHASISWI TENTANG PENYA

PENGETAHUAN MAHASISWI TENTANG PENYAKIT HEPATITIS A
SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN DI ASRAMA ESTHER
HALL UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA BANDUNG

KNOWLEDGE ABOUT THE DISEASE HEPATITIS A BEFORE AND AFTER ILLUMINATION IN THE ADVENTIST UNIVERSITY OF INDONESIAN DORMITORY ESTHER HALL .

Jesicha Febrina Sinaga

ABSTRAK

Hepatitis A adalah infeksi hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis A (HAV) virus genom RNA beruntai tunggal dan linear dengan ukuran 7.8 kilobyte. Virus Hepatitis A merupakan anggota famili pikornaviradae berukuran 27-32 nanometer dengan bentuk partikel yang membulat. HAV mempunyai simetri kubik, tidak memiliki selubung, serta tahan terhadap panas dan kondisi asam.
Penelitian ini dilatarbelakangi hasil wawancara penulis terhadap 12 orang mahasiswi Universitas Advent Indonesia (UNAI) pada akhir bulan September 2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran pengetahuan mahasiswi tentang penyakit Hepatitis A sebelum dan sesudah penyuluhan di asrama Esther Hall Universitas Advent Indonesia Bandung. Populasi 45 orang mahasiswi asrama Esther Hall lantai 1 yang seluruhnya dijadikan sebagai responden. Instrumen penelitian terdiri dari 20 butir pertanyaan yang diformulasikan berdasarkan teori Price and Wilson (2005), Sriwidodo (2008), Indrawati (2008), Yusrin (2008), Febrian (2009), Martin (2010), Kusnindar (2010).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan mahasiswi tentang Hepatitis A sebelum penyuluhan termasuk rendah. Pengetahuan mahasiswi tentang Hepatitis A sesudah penyuluhan termasuk tinggi. Ada perbedaan yang signifikan antara pengetahuan mahasiswi tentang hepatitis A sebelum dan sesudah penyuluhan. Saran yang diberikan kepada Kepala Asrama Putri adalah diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan informasi dalam memotivasi mahasiswi untuk mempelajari lebih lanjut mengenai Hepatitis A agar dapat mencegah penyakit Hepatitis A. Untuk bidang penelitian diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar untuk mengembangkan penelitian berikut seperti perilaku makan sembarangan dengan terjadinya hepatitis A.











ABSTRACT

Background of this research interviews the author of 12 persons Indonesian Adventist University student (UNAI) at the end of September 2012. The purpose of this study is to get an overview of student knowledge about hepatitis A before and after counseling in dorm Esther Hall Bandung Adventist University of Indonesia. Boarding student population 45 Esther Hall 1st floor entirely as respondents. Research instrument consisting of a 20 questions are formulated based on the theory of Price and Wilson (2005), Sriwidodo (2008), Indrawati (2008), Yusrin (2008), Febrian (2009), Martin (2010), Kusnindar (2010).
The results showed that knowledge about Hepatitis A Sorority before the extension include low. The Sororitys knowledge about Hepatitis A after the extension include high there is a significant difference between a student's knowledge about hepatitis A before and after illumination.The advice given to the Chief's daughter Boarder is expected to become the inputs and information materials in motivating students to learn more about Hepatitis A in order to prevent the disease Hepatitis A. for areas of research are expected to these studies can be used as basic data to develop the following research as behavior eat carelessly with the occurrence of Hepatitis A.

PENDAHULUAN

Hepatitis telah menjadi masalah global saat ini. Diperkirakan 80 persen penduduk di dunia sekarang sudah pernah tertular virus Hepatitis terutama Hepatitis A. Hepatitis A adalah salah satu penyakit peradangan di hati yang ringan namun menular, sering kali orang dengan penyakit Hepatitis A tidak menyadari bahwa dirinya telah terkena penyakit ini karena gejala-gejala kadang tidak tampak seperti penyakit lainnya.Waluyo (2011:27) mengatakan bahwa penyakit Hepatitis A adalah jenis Hepatitis yang paling ringan, namun sangat menular.
Sunardi (2007:22) menyatakan bahwa berdasarkan penelitian World Health Organization tahun 2007 sekitar satu juta orang di dunia pertahun pernah mengidap penyakit Hepatitis A. Dengan prevalensi tertinggi pada negara berkembang. Penyakit ini jarang ditemui di negara maju namun cukup sering di temui di negara berkembang seperti di Afrika, India, Asia, dan Amerika selatan.
Fita (2011) mengatakan bahwa menurut dinas kesehatan Jawa Barat tahun 2011 menetapkan Provinsi Jabar berstatus kejadian luar biasa (KLB) kasus penyebaran penyakit Hepatitis A. Di Depok di Sekolah Menengah Kejuruan negeri II Depok ada sekitar 90 orang siswa termasuk guru-guru yang terjangkit Hepatitis A yang diakibatkan oleh jajanan kantin. Di Kampus Universitas Parahyangan Bandung, pada awal bulan Oktober terdapat 40 mahasiswa positif terkena penyakit Hepatitis A. Para mahasiswa tersebut terkena Hepatitis A karena jajanan makanan yang kurang bersih dan kondisi tubuh yang kurang baik, di Sekolah Dasar Jati Cipatat Bandung 6 siswa SD terserang Hepatitis A dimana sumber penyakit berasal dari jajanan makanan yang ada disekolah tersebut.
Netta (2009) mengatakan bahwa patofisiologi Hepatitis A adalah virus yang menyerang hati menyebabkan peradangan dan infiltrate pada hepatocytes oleh sel mononukleus. Respon peradangan menyebabkan pembengkakan dalam memblokir sistem drainage hati, sehingga terjadi destruksi pada sel hati.
Hernawati (2008:11) mengemukakan bahwa pengobatan Hepatitis A dapat dilakukan dengan tepat jika diagnosis yang dilakukan juga tepat.Untuk mendapatkan diagnosis yang tepat perlu adanya pemeriksaan penunjang yang tepat seperti; pemeriksaan laboratorium dan ultrasonografi.
Indrawati (2008:19) menyatakan bahwa pencegahan Hepatitis dapat dilakukan dengan tepat jika setiap orang mengetahui cara mencegah penyebaran penyakit tersebut. Pencegahan terhadap penyakit Hepatitis A dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu: Imunisasi, Imunisasi Sementara, Higiene, Sanitasi.
Fiore (2008:2) pada sebagian besar kasus hanya diperlukan terapi suportif untuk mengatasi gejala yang ada dan tidak diperlukan terapi spesifik maupun rawat inap.Hanya sebagian kecil pasien memerlukan rawat inap yaitu bila pasien tidak dapat makan dan minum serta terjadi dehidrasi berat.Pada 85% kasus, perbaikan gejala klinis dan laboratoris tercapai dalam 3 bulan.
Menurut Aden (2010:2) pengetahuan adalah kemampuan dan keterampilan yang diperoleh seseoranng melalui pengalaman, pemahaman teoritis atau praktis dari suatu subjek. Berdasarkan wawancara penulis terhadap beberapa mahasiswa dan mahasiswi Universitas Advent Indonesia (UNAI) pada akhir bulan September, didapati sembilan orang yang mengetahui tentang penyakit Hepatitis A dan ada tiga orang yang tidak mengetahui tentang penyakit Hepatitis A. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul
“PENGETAHUAN MAHASISWI TENTANG PENYAKIT HEPATITIS A SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN DI ASRAMA ESTHER HALL
UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA BANDUNG.”

METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode preeksperimental. Nursalam (2008:85) mengatakan bahwa penelitian preeksperimental (one group pra-post test design) adalah suatu metode dengan mengungkapkan hubungan sebab akibat yang melibatkan satu kelompok subjek.Pada penelitian ini metode pre-eksperimental digunakan untuk mengetahui pengetahuan mahasiswi asrama Esther Hall tentang penyakit Hepatitis A sebelum dan sesudah penyuluhan di UNAI Bandung. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 45 mahasiswi asrama Esther Hall yang keseluruhan dijadikan sebagai Responden. Kriteria yang digunakan dalam memilih sampel dalam penelitian ini adalah Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswi asrama Esther Hall di UNAI Bandung,Responden berada ditempat pada saat data dikumpulkan,Responden bersedia untuk menjawab tes.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk tes tertulis pilihan berganda yang terdiri dari 20 pertanyaan,namun sebelumnya dilakukan content validity. Menurut Kountur (2007:164) Content Validity menyangkut tingkat kebenaran suatu instrumen mengukur isi dari area yang dimaksudkan untuk diukur.
Tahap kegiatan yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:Pre-test (10 menit). Pada tanggal 31 Januari 2013 Peneliti membagikan soal ujian sebelum penyuluhan di asrama Esther Hall dan menjelaskan cara pengisian soal ujian,Penyuluhan (35 menit). Peneliti memberikan penyuluhan tentang penyakit Hepatitis A dengan metode ceramah dan memberikan waktu kepada responden untuk mengajukan pertanyaan,Post-test (10 menit). Setelah memberikan penyuluhan, peneliti membagikan soal ujian dan memberikan waktu kepada responden untuk mengisi soal ujian. Peneliti memberikan waktu kepada responden untuk mengajukan pertanyaan,Penutup (5 menit) Peneliti mengucapkan terima kasih kepada responden atas partisipasinya dan mengucapkan salam penutup.
Pengolahan data akan dilakukan setelah data terkumpul melalui tes pilihan berganda dan data diolah guna memberikan hasil penelitian.

PEMBAHASAN ANALISIS DAN INTERPRETASI

Untuk memperoleh hasil penelitian ini, maka data dianalisis secara deskriptif. Pada sub bab ini yang dibahas adalah analisis dan interpretasi data dari jawaban kuesioner 45 orang responden. Analisis dan interpretasi data dilakukan untuk menjawab identifikasi masalah.Masalah Pertama: Pengetahuan Mahasiswi Tentang Hepatitis A Sebelum Penyuluhan. Dari data diatas dapat diketahui bahwa nilai persentase pengetahuan mahasiswi tentang Hepatitis A sebelum penyuluhan adalah 38.9%. Menurut Skala Persentase Pengetahuan nilai tersebut termasuk dalam kategori rendah. Analisis data di atas menunjukkan bahwa sebelum penyuluhan pengetahuan mahasiswi tentang Hepatitis adalah rendah. Hal ini dimungkinkan oleh karena para responden belum maksimal mengetahui secara menyeluruh tentang Hepatitis A karena kurangnya informasi yang diperoleh baik dari buku, media massa maupun internet. Sunaryo (2004:13) mengatakan bahwa peningkatan pengetahuan dapat d
0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Bahasa Indonesia) 1: [Salinan]
Disalin!
MAHASISWI PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT HEPATITIS A SEBELUM DPFN DAN PENYULUHAN DI ASRAMA ESTER HALL UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA BANDUNG PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT HEPATITIS A SEBELUM DAN SETELAH PENCAHAYAAN DI UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA ASRAMA ESTER HALL. Jesicha Febrina Sinaga ABSTRAK Hepatitis A adalah infeksi hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis A (HAV) virus genom RNA beruntai tunggal dan linier dengan ukuran Kilobita 7.8. Virus Hepatitis A likuid anggota famili pikornaviradae berukuran 27-32 nanometer dengan mungil partikel yang membulat. HAV mempunyai simetri kubik, tidak memiliki selubung, serta tahan terhadap panas dan kondisi asam. Penelitian ini dilatarbelakangi hasil wawancara penulis terhadap 12 orang mahasiswi Universitas Advent Indonesia (CANALES) pada akhir bulan September 2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran pengetahuan mahasiswi tentang penyakit Hepatitis A sebelum dan DPFN penyuluhan di asrama Ester Hall Universitas Advent Indonesia Bandung. Populasi 45 orang mahasiswi asrama Ester Hall lantai 1 yang seluruhnya dijadikan sebagai responden. Instrumen penelitian terdiri dari 20 butir pertanyaan yang diformulasikan berdasarkan teori harga dan Wilson (2005), Sriwidodo (2008), Indrawati (2008), Yusrin (2008), Febrian (2009), Martin (2010), Kusnindar (2010). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan mahasiswi tentang Hepatitis A sebelum penyuluhan termasuk rendah. Pengetahuan mahasiswi tentang Hepatitis A sesudah penyuluhan termasuk tinggi. Ada perbedaan yang signifikan antara pengetahuan mahasiswi tentang hepatitis A sebelum dan sesudah penyuluhan. Saran yang diberikan kepada Kepala Asrama Putri adalah diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan informasi dalam memotivasi mahasiswi untuk mempelajari lebih lanjut mengenai Hepatitis A agar dapat mencegah penyakit Hepatitis A. Untuk bidang penelitian diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar untuk mengembangkan penelitian berikut seperti perilaku makan sembarangan dengan terjadinya hepatitis A. ABSTRACT Background of this research interviews the author of 12 persons Indonesian Adventist University student (UNAI) at the end of September 2012. The purpose of this study is to get an overview of student knowledge about hepatitis A before and after counseling in dorm Esther Hall Bandung Adventist University of Indonesia. Boarding student population 45 Esther Hall 1st floor entirely as respondents. Research instrument consisting of a 20 questions are formulated based on the theory of Price and Wilson (2005), Sriwidodo (2008), Indrawati (2008), Yusrin (2008), Febrian (2009), Martin (2010), Kusnindar (2010). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan tentang Hepatitis A Sorority sebelum ekstensi meliputi biaya. Sororitys pengetahuan tentang Hepatitis A setelah ekstensi menyertakan tinggi sana adalah perbedaan yang signifikan antara siswa pengetahuan tentang hepatitis A sebelum dan sesudah iluminasi.Nasihat yang diberikan kepada kepala putri asrama ini diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan-bahan informasi dalam memotivasi siswa untuk belajar lebih banyak tentang Hepatitis A untuk mencegah penyakit Hepatitis A. untuk bidang penelitian yang diharapkan untuk studi ini dapat digunakan sebagai data dasar untuk mengembangkan penelitian di bawah sebagai perilaku makan sembarangan dengan terjadinya Hepatitis A. PENDAHULUAN Hepatitis tlah menjadi masalah global saat ini. Diperkirakan 80 persen penduduk di dunia sekarang s pernah tertular virus Hepatitis terutama keaslian Hepatitis A. Hepatitis A adalah salah satu penyakit peradangan di hati yang ringan namun menular, sering kali orang dengan penyakit Hepatitis A tidak menyadari bahwa dirinya tlah terkena penyakit ini karena gejala-gejala kadang tidak tampak seperti penyakit lainnya.Waluyo (2011:27) mengatakan bahwa penyakit Hepatitis A adalah jenis Hepatitis yang paling ringan, namun sangat menular. Sunardi (2007:22) menyatakan bahwa berdasarkan penelitian Organisasi Kesehatan Dunia tahun 2007 sekitar satu juta orang di dunia pertahun pernah mengidap penyakit Hepatitis A. Dengan prevalensi tertinggi pada negara berkembang. Penyakit ini jarang ditemui di negara maju namun cukup sering di temui di negara berkembang seperti di Afrika, India, Asia, dan Amerika selatan. Fita (2011) mengatakan bahwa menurut dinas kesehatan Jawa Barat tahun 2011 menetapkan Propinsi Jabar berstatus kejadian luar biasa (KLB) kasus penyebaran penyakit Hepatitis A. Di Depok di Sekolah Menengah Kejuruan negeri II Depok ada sekitar 90 orang siswa termasuk guru-guru yang terjangkit Hepatitis A yang diakibatkan oleh jajanan kantin. Di Kampus Universitas Parahyangan Bandung, pada awal bulan Oktober terdapat 40 mahasiswa positif terkena penyakit Hepatitis A. Para mahasiswa tersebut terkena Hepatitis A karena jajanan makanan yang kurang bersih dan kondisi tubuh yang kurang baik, di Sekolah Dasar Jati Cipatat Bandung 6 siswa SD terserang Hepatitis A satunya adalah sumber penyakit berasal dari jajanan makanan yang ada disekolah tersebut. Netta (2009) mengatakan bahwa submucosal Hepatitis A adalah virus yang menyerang hati menyebabkan peradangan dan menyusup pada hepatosit oleh sel mononukleus. Respon peradangan menyebabkan pembengkakan dalam memblokir sistem drainase hati, sehingga terjadi destruksi pada sel hati. Hernawati (2008:11) mengemukakan bahwa pengobatan Hepatitis A dapat dilakukan dengan tepat jika diagnosis yang dilakukan juga dapat.Untuk mendapatkan diagnosis yang tepat perlu adanya pemeriksaan penunjang yang tepat seperti; pemeriksaan laboratorium dan ultrasonografi. Indrawati (2008:19) menyatakan bahwa pencegahan Hepatitis dapat dilakukan dengan tepat jika setiap orang mengetahui cara mencegah penyebaran penyakit tersebut. Pencegahan terhadap penyakit Hepatitis A dapat dilakukan dengan beberapa cara berlaku: Imunisasi, Imunisasi Sementara, Higiene, Sanitasi. Fiore (2008:2) pada sebagian besar kasus hanya diperlukan terapi suportif untuk disebabkannya gejala yang ada dan tidak diperlukan terapi spesifik maupun rawat inap.Hanya sebagian kecil pasien memerlukan rawat inap berlaku bila pasien tidak dapat makan dan minum serta terjadi dari dehidrasi berat.Pada 85% kasus, perbaikan gejala klinis dan laboratoris tercapai dalam 3 bulan. Menurut Aden (2010:2) pengetahuan adalah kemampuan dan keterampilan yang diperoleh seseoranng melalui pengalaman, pemahaman teoritis atau praktis dari suatu badan. Berdasarkan wawancara penulis terhadap beberapa mahasiswa dan mahasiswi Universitas Advent Indonesia (CANALES) pada akhir bulan September, didapati sembilan orang yang mengetahui tentang penyakit Hepatitis A dan ada tiga orang yang tidak mengetahui tentang penyakit Hepatitis A. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul "PENGETAHUAN MAHASISWI TENTANG PENYAKIT HEPATITIS A SEBELUM DPFN DAN PENYULUHAN DI ASRAMA ESTER HALL UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA BANDUNG." TEST Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode preeksperimental. Nursalam (2008:85) mengatakan bahwa penelitian preeksperimental (one group pra-post test design) adalah suatu metode dengan mengungkapkan hubungan sebab akibat yang melibatkan satu kelompok subjek.Pada penelitian ini metode pre-eksperimental digunakan untuk mengetahui pengetahuan mahasiswi asrama Esther Hall tentang penyakit Hepatitis A sebelum dan sesudah penyuluhan di UNAI Bandung. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 45 mahasiswi asrama Esther Hall yang keseluruhan dijadikan sebagai Responden. Kriteria yang digunakan dalam memilih sampel dalam penelitian ini adalah Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswi asrama Esther Hall di UNAI Bandung,Responden berada ditempat pada saat data dikumpulkan,Responden bersedia untuk menjawab tes. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk tes tertulis pilihan berganda yang terdiri dari 20 pertanyaan,namun sebelumnya dilakukan content validity. Menurut Kountur (2007:164) Content Validity menyangkut tingkat kebenaran suatu instrumen mengukur isi dari area yang dimaksudkan untuk diukur. Tahap kegiatan yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:Pre-test (10 menit). Pada tanggal 31 Januari 2013 fungsionalnya adalah membagikan soal ujian sebelum penyuluhan di asrama Ester Hall dan menjelaskan cara pengisian soal ujian, Penyuluhan (35 menit). Fungsionalnya adalah memberikan penyuluhan tentang penyakit Hepatitis A dengan metode ceramah dan memberikan waktu kepada responden untuk mengajukan pertanyaan, Post-test (10 menit). Setelah memberikan penyuluhan, fungsionalnya adalah membagikan soal ujian dan memberikan waktu kepada responden untuk mengisi soal ujian. Fungsionalnya adalah memberikan waktu kepada responden untuk mengajukan pertanyaan, Penutup (5 menit) fungsionalnya adalah mengucapkan terima kasih kepada responden atas partisipasinya dan mengucapkan salam penutup. Pengolahan data akan dilakukan setelah data yang terkumpul melalui tes pilihan berganda dan data diolah guna memberikan hasil penelitian. PEMBAHASAN ANALISIS DAN TENGA Untuk memperoleh hasil penelitian ini, maka data dianalisis secara deskriptif. Pada sub bab ini yang dibahas adalah analisis dan tenga data dari jawaban kuesioner 45 orang responden. Analisis dan tenga data dilakukan untuk menjawab identifikasi masalah.Masalah Pertama: Pengetahuan Mahasiswi Tentang Hepatitis A Sebelum Penyuluhan. Dari data diatas dapat diketahui bahwa nilai persentase pengetahuan mahasiswi tentang Hepatitis A sebelum penyuluhan adalah 38.9%. Menurut Skala Persentase Pengetahuan nilai tersebut termasuk dalam kategori rendah. Analisis data di atas menunjukkan bahwa sebelum penyuluhan pengetahuan mahasiswi tentang Hepatitis adalah rendah. Hal ini dimungkinkan oleh karena para responden belum maksimal mengetahui secara menyeluruh tentang Hepatitis A karena kurangnya informasi yang diperoleh baik dari buku, media massa maupun internet. Sunaryo (2004:13) mengatakan bahwa walinya pengetahuan dapat d
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hasil (Bahasa Indonesia) 2:[Salinan]
Disalin!
PENGETAHUAN MAHASISWI TENTANG PENYAKIT HEPATITIS A
SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN DI ASRAMA ESTHER
HALL UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA BANDUNG

KNOWLEDGE ABOUT THE DISEASE HEPATITIS A BEFORE AND AFTER ILLUMINATION IN THE ADVENTIST UNIVERSITY OF INDONESIAN DORMITORY ESTHER HALL .

Jesicha Febrina Sinaga

ABSTRAK

Hepatitis A adalah infeksi hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis A (HAV) virus genom RNA beruntai tunggal dan linear dengan ukuran 7.8 kilobyte. Virus Hepatitis A merupakan anggota famili pikornaviradae berukuran 27-32 nanometer dengan bentuk partikel yang membulat. HAV mempunyai simetri kubik, tidak memiliki selubung, serta tahan terhadap panas dan kondisi asam.
Penelitian ini dilatarbelakangi hasil wawancara penulis terhadap 12 orang mahasiswi Universitas Advent Indonesia (UNAI) pada akhir bulan September 2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran pengetahuan mahasiswi tentang penyakit Hepatitis A sebelum dan sesudah penyuluhan di asrama Esther Hall Universitas Advent Indonesia Bandung. Populasi 45 orang mahasiswi asrama Esther Hall lantai 1 yang seluruhnya dijadikan sebagai responden. Instrumen penelitian terdiri dari 20 butir pertanyaan yang diformulasikan berdasarkan teori Price and Wilson (2005), Sriwidodo (2008), Indrawati (2008), Yusrin (2008), Febrian (2009), Martin (2010), Kusnindar (2010).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan mahasiswi tentang Hepatitis A sebelum penyuluhan termasuk rendah. Pengetahuan mahasiswi tentang Hepatitis A sesudah penyuluhan termasuk tinggi. Ada perbedaan yang signifikan antara pengetahuan mahasiswi tentang hepatitis A sebelum dan sesudah penyuluhan. Saran yang diberikan kepada Kepala Asrama Putri adalah diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan informasi dalam memotivasi mahasiswi untuk mempelajari lebih lanjut mengenai Hepatitis A agar dapat mencegah penyakit Hepatitis A. Untuk bidang penelitian diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar untuk mengembangkan penelitian berikut seperti perilaku makan sembarangan dengan terjadinya hepatitis A.











ABSTRACT

Background of this research interviews the author of 12 persons Indonesian Adventist University student (UNAI) at the end of September 2012. The purpose of this study is to get an overview of student knowledge about hepatitis A before and after counseling in dorm Esther Hall Bandung Adventist University of Indonesia. Boarding student population 45 Esther Hall 1st floor entirely as respondents. Research instrument consisting of a 20 questions are formulated based on the theory of Price and Wilson (2005), Sriwidodo (2008), Indrawati (2008), Yusrin (2008), Febrian (2009), Martin (2010), Kusnindar (2010).
The results showed that knowledge about Hepatitis A Sorority before the extension include low. The Sororitys knowledge about Hepatitis A after the extension include high there is a significant difference between a student's knowledge about hepatitis A before and after illumination.The advice given to the Chief's daughter Boarder is expected to become the inputs and information materials in motivating students to learn more about Hepatitis A in order to prevent the disease Hepatitis A. for areas of research are expected to these studies can be used as basic data to develop the following research as behavior eat carelessly with the occurrence of Hepatitis A.

PENDAHULUAN

Hepatitis telah menjadi masalah global saat ini. Diperkirakan 80 persen penduduk di dunia sekarang sudah pernah tertular virus Hepatitis terutama Hepatitis A. Hepatitis A adalah salah satu penyakit peradangan di hati yang ringan namun menular, sering kali orang dengan penyakit Hepatitis A tidak menyadari bahwa dirinya telah terkena penyakit ini karena gejala-gejala kadang tidak tampak seperti penyakit lainnya.Waluyo (2011:27) mengatakan bahwa penyakit Hepatitis A adalah jenis Hepatitis yang paling ringan, namun sangat menular.
Sunardi (2007:22) menyatakan bahwa berdasarkan penelitian World Health Organization tahun 2007 sekitar satu juta orang di dunia pertahun pernah mengidap penyakit Hepatitis A. Dengan prevalensi tertinggi pada negara berkembang. Penyakit ini jarang ditemui di negara maju namun cukup sering di temui di negara berkembang seperti di Afrika, India, Asia, dan Amerika selatan.
Fita (2011) mengatakan bahwa menurut dinas kesehatan Jawa Barat tahun 2011 menetapkan Provinsi Jabar berstatus kejadian luar biasa (KLB) kasus penyebaran penyakit Hepatitis A. Di Depok di Sekolah Menengah Kejuruan negeri II Depok ada sekitar 90 orang siswa termasuk guru-guru yang terjangkit Hepatitis A yang diakibatkan oleh jajanan kantin. Di Kampus Universitas Parahyangan Bandung, pada awal bulan Oktober terdapat 40 mahasiswa positif terkena penyakit Hepatitis A. Para mahasiswa tersebut terkena Hepatitis A karena jajanan makanan yang kurang bersih dan kondisi tubuh yang kurang baik, di Sekolah Dasar Jati Cipatat Bandung 6 siswa SD terserang Hepatitis A dimana sumber penyakit berasal dari jajanan makanan yang ada disekolah tersebut.
Netta (2009) mengatakan bahwa patofisiologi Hepatitis A adalah virus yang menyerang hati menyebabkan peradangan dan infiltrate pada hepatocytes oleh sel mononukleus. Respon peradangan menyebabkan pembengkakan dalam memblokir sistem drainage hati, sehingga terjadi destruksi pada sel hati.
Hernawati (2008:11) mengemukakan bahwa pengobatan Hepatitis A dapat dilakukan dengan tepat jika diagnosis yang dilakukan juga tepat.Untuk mendapatkan diagnosis yang tepat perlu adanya pemeriksaan penunjang yang tepat seperti; pemeriksaan laboratorium dan ultrasonografi.
Indrawati (2008:19) menyatakan bahwa pencegahan Hepatitis dapat dilakukan dengan tepat jika setiap orang mengetahui cara mencegah penyebaran penyakit tersebut. Pencegahan terhadap penyakit Hepatitis A dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu: Imunisasi, Imunisasi Sementara, Higiene, Sanitasi.
Fiore (2008:2) pada sebagian besar kasus hanya diperlukan terapi suportif untuk mengatasi gejala yang ada dan tidak diperlukan terapi spesifik maupun rawat inap.Hanya sebagian kecil pasien memerlukan rawat inap yaitu bila pasien tidak dapat makan dan minum serta terjadi dehidrasi berat.Pada 85% kasus, perbaikan gejala klinis dan laboratoris tercapai dalam 3 bulan.
Menurut Aden (2010:2) pengetahuan adalah kemampuan dan keterampilan yang diperoleh seseoranng melalui pengalaman, pemahaman teoritis atau praktis dari suatu subjek. Berdasarkan wawancara penulis terhadap beberapa mahasiswa dan mahasiswi Universitas Advent Indonesia (UNAI) pada akhir bulan September, didapati sembilan orang yang mengetahui tentang penyakit Hepatitis A dan ada tiga orang yang tidak mengetahui tentang penyakit Hepatitis A. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul
“PENGETAHUAN MAHASISWI TENTANG PENYAKIT HEPATITIS A SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN DI ASRAMA ESTHER HALL
UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA BANDUNG.”

METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode preeksperimental. Nursalam (2008:85) mengatakan bahwa penelitian preeksperimental (one group pra-post test design) adalah suatu metode dengan mengungkapkan hubungan sebab akibat yang melibatkan satu kelompok subjek.Pada penelitian ini metode pre-eksperimental digunakan untuk mengetahui pengetahuan mahasiswi asrama Esther Hall tentang penyakit Hepatitis A sebelum dan sesudah penyuluhan di UNAI Bandung. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 45 mahasiswi asrama Esther Hall yang keseluruhan dijadikan sebagai Responden. Kriteria yang digunakan dalam memilih sampel dalam penelitian ini adalah Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswi asrama Esther Hall di UNAI Bandung,Responden berada ditempat pada saat data dikumpulkan,Responden bersedia untuk menjawab tes.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk tes tertulis pilihan berganda yang terdiri dari 20 pertanyaan,namun sebelumnya dilakukan content validity. Menurut Kountur (2007:164) Content Validity menyangkut tingkat kebenaran suatu instrumen mengukur isi dari area yang dimaksudkan untuk diukur.
Tahap kegiatan yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:Pre-test (10 menit). Pada tanggal 31 Januari 2013 Peneliti membagikan soal ujian sebelum penyuluhan di asrama Esther Hall dan menjelaskan cara pengisian soal ujian,Penyuluhan (35 menit). Peneliti memberikan penyuluhan tentang penyakit Hepatitis A dengan metode ceramah dan memberikan waktu kepada responden untuk mengajukan pertanyaan,Post-test (10 menit). Setelah memberikan penyuluhan, peneliti membagikan soal ujian dan memberikan waktu kepada responden untuk mengisi soal ujian. Peneliti memberikan waktu kepada responden untuk mengajukan pertanyaan,Penutup (5 menit) Peneliti mengucapkan terima kasih kepada responden atas partisipasinya dan mengucapkan salam penutup.
Pengolahan data akan dilakukan setelah data terkumpul melalui tes pilihan berganda dan data diolah guna memberikan hasil penelitian.

PEMBAHASAN ANALISIS DAN INTERPRETASI

Untuk memperoleh hasil penelitian ini, maka data dianalisis secara deskriptif. Pada sub bab ini yang dibahas adalah analisis dan interpretasi data dari jawaban kuesioner 45 orang responden. Analisis dan interpretasi data dilakukan untuk menjawab identifikasi masalah.Masalah Pertama: Pengetahuan Mahasiswi Tentang Hepatitis A Sebelum Penyuluhan. Dari data diatas dapat diketahui bahwa nilai persentase pengetahuan mahasiswi tentang Hepatitis A sebelum penyuluhan adalah 38.9%. Menurut Skala Persentase Pengetahuan nilai tersebut termasuk dalam kategori rendah. Analisis data di atas menunjukkan bahwa sebelum penyuluhan pengetahuan mahasiswi tentang Hepatitis adalah rendah. Hal ini dimungkinkan oleh karena para responden belum maksimal mengetahui secara menyeluruh tentang Hepatitis A karena kurangnya informasi yang diperoleh baik dari buku, media massa maupun internet. Sunaryo (2004:13) mengatakan bahwa peningkatan pengetahuan dapat d
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2024 I Love Translation. All reserved.

E-mail: