(Fabrizio Pallini) – Gentilissimo D

(Fabrizio Pallini) – Gentilissimo Direttore, ti chiedo ospitalità per esprimere alcune
riflessioni e valutazioni su questo triste e penoso finale per la nostra squadra di calcio. Possiamo dire che finalmente il doloroso supplizio è finito. Tutte le speranze riposte in un miracolo dell’ultimo momento, sono svanite. Concluse anche le velleità di acquisto di Corrado e Piazza. Si, finalmente, perché di questo gemizio continuo ed inarrestabile intriso di bugie, false speranze,di supposti aiuti illegali ,di conti, di tribunali, di illusioni e disillusioni, per mesi e mesi, non se ne poteva veramente proprio più. Questa paradossale vicenda iniziata quasi a ciel sereno per i più ( ma non così per chi ha vissuto in qualche modo a contatto con la società), con l’abbandono del presidente Ghirardi, con le vantate ingiustizie nei confronti del Parma , con acquisizioni smodate di giocatori da parte di Leonardi, con la scoperta di intrallazzi economici da parte della società, ha traumatizzato in modo violento ed inaspettato una tifoseria che aveva sempre riposto fiducia in chi si era vantato, di fare il bene del Parma.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

(Fabrizio Pallini)-ramah, keramahan Direktur meminta Anda untuk mengungkapkan beberaparefleksi dan evaluasi ini sedih dan menyakitkan bagi tim sepak bola kita. Kita dapat mengatakan bahwa akhirnya siksaan menyakitkan sudah berakhir. Semua harapan yang disematkan pada keajaiban waktu terakhir, telah lenyap. Menyimpulkan mendambakan untuk membeli Conrad dan Piazza. Ya, akhirnya, karena ini terus-menerus dan tak terbendung gemizio penuh dengan kebohongan, harapan palsu, seharusnya bantuan ilegal, auditor, Lapangan, ilusi, dan disillusions, bulan dan bulan, bisa tidak benar-benar benar lagi. Cerita ini paradoks mulai hampir ciel sereno untuk sebagian (tetapi tidak demikian bagi mereka yang tinggal agak dengan perusahaan), dengan ditinggalkannya Presiden, dengan Ghirardi kebanggaan ketidakadilan terhadap Pai, dengan akuisisi pengeluaran sembrono pemain oleh Leonardi, dengan penemuan shenanigans ekonomi dari perusahaan, memiliki trauma jadi kekerasan dan tak terduga pendukung yang selalu ditempatkan kepercayaan di yang telah membual , untuk melakukan baik Parma.