Lo sbarco di Erick Thohir nel calci

Lo sbarco di Erick Thohir nel calcio italiano potrebbe aumentare la
presenza degli indonesiani nel Belpaese. Per sapere se sarà
davvero così, basterà aspettare qualche mese ma al momento
sono quasi 150 i cittadini dell’isola del sud est asiatico presenti a
Milano. Un numero davvero esiguo. Proprio per questo, non
esiste una vera comunità indonesiana nel capoluogo lombardo e la
loro presenza è sparsa nelle varie zone della città meneghina. In
ogni angolo di Milano ci si può imbattere in ristoranti che offrono
cucina cinese, giapponese, mongola, indiana, ma l’unico ristorante
indonesiano è presente a Genova. Storicamente (per motivi
coloniali) per i cittadini dell’isola del sud est asiatico è l'Olanda il loro
punto d’appoggio in Europa.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

pendaratan erick Thohir di sepak bola Italia dapat meningkatkan kehadiran
orang Indonesia di negara yang indah.
Untuk tahu apakah itu akan benar-benar begitu, tunggu saja beberapa bulan tetapi saat ini
yang hampir 150 warga Asia Tenggara menyajikan
milano. jumlah yang sangat kecil. untuk alasan ini, tidak
ada komunitas yang nyata Indonesia di Milan dan
Keberadaan mereka tersebar di berbagai wilayah di kota Milan.
Dalam semua Milan, satu dapat menemukan di restoran
menawarkan Cina, Jepang, Mongolia, India, tapi satu-satunya
restoran Indonesia hadir di Genoa. historis (untuk alasan kolonial
) bagi warga pulau Asia Tenggara adalah belanda
pijakan mereka di Eropa.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Erick Thohir mendarat di sepak bola Italia dapat meningkatkan
kehadiran orang Indonesia di Italia. Untuk mengetahui apakah benar-benar begitu, hanya
menunggu beberapa bulan tapi saat
hampir 150 warga Asia Tenggara pulau hadir
Milan. Jumlah yang sangat kecil. Untuk alasan ini, ada komunitas yang nyata
Indonesia di Milan dan
kehadiran mereka tersebar di berbagai daerah Milan.
Setiap sudut Milan yang Anda dapat menemukan di restoran yang menawarkan masakan Cina, Jepang
, Mongolia, India, tetapi satu-satunya restoran
Indonesia ada di Genoa. Secara historis (untuk alasan
kolonial) warga Asia Tenggara pulau adalah Belanda mereka
pijakan di Eropa.