Per tutta l’estate è stato il grand

Per tutta l’estate è stato il grande sogno di mercato dei tifosi milanisti, ma alla fine Zlatan Ibrahimovic ha deciso di restare al Psg. Ai microfoni della Gazzetta dello Sport, è lo stesso attaccante svedese ad ammettere che nei mesi scorsi c’è stata la possibilità di tornare a vestire la maglia rossonera: “L’estate scorsa c’è stata un’offerta concreta del Milan. Se io avessi detto sì, avremmo fatto l’affare. Ma non siamo mai arrivati fino a quel punto, non era quello che volevo. Però ero grato al Milan (sorride quando parla dei rossoneri, ndr). Per me è il club più grande in cui abbia mai giocato. E io ho giocato in tanti club importanti. Ma il Milan non ha paragoni: come lavorano, l’organizzazione... E poi che squadra fantastica avevamo”.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Selama musim panas telah impian besar penggemar milanisti, tapi akhirnya Zlatan Ibrahimovic telah memutuskan untuk menginap di Psg untuk mikrofon harian Gazzetta dello Sport, adalah penyerang Swedia sama mengakui bahwa dalam beberapa bulan terakhir telah ada kemungkinan untuk kembali ke mengenakan kemeja Milan: "musim panas lalu ada tawaran yang nyata. Jika aku telah berkata ya, kami akan membuat kesepakatan. Tapi kita tidak pernah sampai ke titik itu, bukan apa yang saya inginkan. Meskipun saya berterima kasih kepada Milan (tersenyum ketika berbicara tentang rossoneri, ed.). Bagi saya ini adalah klub terbesar yang pernah saya bermain. Dan saya telah bermain di banyak klub penting. Tapi Milan tak tertandingi: bagaimana mereka bekerja, organisasi... Dan kemudian bahwa kita memiliki tim fantastis ".

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Sepanjang musim panas itu telah menjadi mimpi besar pasar penggemar Milan, tapi pada akhirnya Zlatan Ibrahimovic memutuskan untuk tinggal di PSG. Berbicara kepada BBC, itu adalah striker Swedia mengakui bahwa dalam beberapa bulan terakhir telah ada kesempatan untuk kembali memakai Rossoneri: "Musim panas lalu ada tawaran konkret dari Milan. Jika saya mengatakan ya, kita akan membuat kesepakatan. Tapi kita tidak pernah sampai ke titik itu, itu bukan apa yang saya inginkan. Tapi aku berterima kasih kepada Milan (tersenyum ketika ia berbicara tentang Rossoneri, red). Bagi saya itu adalah klub terbesar yang pernah saya bermain. Dan saya telah bermain di banyak klub besar. Tapi Milan adalah tidak seperti yang lain: bagaimana mereka bekerja, organisasi ... Dan kemudian kita memiliki tim yang fantastis ".